Setiap kali memberi motivasi selalu saja ada istilah baru yang terlontar dari celotehannya Mr. Dedi Dwigatama. Kali ini istilah baru itu CAKEP, JELEK dan BURUK.
Fenomena ini menjadi gambaran profile guru Indonesia meskipun kurikulum sudah sebelas kali berganti. Sebuah usaha yang memang sangat sulit untuk mengubah mindset guru dalam menyikapi setiap perubahan kurikulum. Selalu ada saja alasan yang mengemuka setiap guru diajukan pertanyaan mengapa mengajar dengan pola yang sama setiap harinyaian . Namun juga tidak dipungkiri ada sebagian guru yang kreatif dan invatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Cakep, adalah guru yang mampu bersikap profesioanal dan berkomitment dengan profesinya untuk secara ikhlas membimbing siswa-siswanya menjadi manusia-manuisa yang berkualitas secara akhlak, kognitif dan berketrampilan.
Jelek, adalah guru yang tidak mampu berubah, pasrah dan stagnan atas perkembangan profesinya. da, busuk adalah guru yang sudah tidak memenuhi kompetensi profesinya sebagai guru, banyak menuntut kesejahteraan dan tidak peduli atas kualitas dirinya dan siswa-siswanya.
Sekolah adalah rumah besar guru dalam menjalankan profesinya, mang tangguh menurut motivator keren ini, bila ingin sekolah menjadi cemerlang maka membutuhkan kerja sama tim yang kuat dengan kepemimpinan yang tangguh pula.
Jika kepemimpinan (termasuk yang harus dimiliki oleh guru) memenuhi unsur-unsur perencanaan, tim kerja yang kompak dan berkomitmen kuat, melahirkan keputusan-keputusan yang tepat serta pengelolaan anggaran yang efisien dan transparan maka sekolah yang dicita-citakan, yakni sekolah cemerlang akan terwujud.