Pagi, Cinta!

Tidak sedikit yang datang dengan membawa trauma di tas ranselnya. Ada juga yang tergopoh-gopoh takut telat, belum mengerjakan tugas. Kadang ada yang tiba lebih pagi dari tukang sapu lapangan olahraga bahkan gurunya.

Banyak juga yang datang dengan bahagia. Ada banyak alasan mengapa mereka bahagia datang ke sekolah. Bahagia karena memang menyukai dunia sekolah. Berbunga-bunga hatinya penuh kebahagiaan karena ada pacar yang menantinya. Sarapan berdua. Ada banyak harapan di sana. Ada cinta yang ingin dipeluk dalam bingkai persahabatan. Bukankah begitu, cinta?

 

Pagi, cinta!
Semangat membawa perubahan harus menjadi ruh-nya sekolah. Sebab sekolah adalah kawah candradimuka yang mengubah dari bukan apa-apa menjadi apa. Perubahan yang positif. Sekolah bukan kawah yang menimbulkan kemarahan melainkan menumbuhkan keramahan. Sekolah juga bukan menyuburkan ketamakan tapi menyemaikan kesabaran. Tempat di mana akan lahir calon-calon pemimpin dengan segala ketidaksempurnaannya.
Menyambut aroma pagi yang penuh wangi. Menebar optimisme bukan mengumbar keluh kesah. Gambaran sempurna sebuah sekolah. Setiap pagi ada dialog singkat yang hangat di gerbang sekolah. Sekedar sapa, membetulkan kerah baju anak. Saling melemparkan senyum. Interaksi yang tumbuh begitu kuat dan penuh keakraban.
Aura positif yang ditebar adalah kecambah kebaikan yang harus terus tumbuh dan mengakar kuat.
Adakalanya menyapa orang tua yang mengantar sang anak. Jarang memang mereka mengantar karena kesibukannya. Jakarta loh! Jalinan komunikasi yang mengalir tanpa rekayasa. Biasanya akan terjadi begitu saja dan menguatkan hubungan batin antar warga sekolah. Meskipun komunikasi digital sekarang sudah mendominasi, tetaplah dioerlukan bertemu muka. Efek psikologisnya tentu berbeda.

 

Pagi cinta!
Meskipun pagi ini bumi diguyur hujan. Senyum bunga yang sedang mekar tetap mengembang. Semoga benih cinta tetap menyemai mendamaikan jiwa.